Kelebihan-kelebihan bagi penuntut ilmu
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Sesiapa yang mengasihani ulama' tidaklah akan ditulis kesalahan selama (sepanjang) kehidupannya.”
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Apabila orang yang menuntut ilmu lalu di sesuatu kampung, Allah mengangkat azab ahli kubur di kampung itu selama 40 hari"
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Sesiapa yang menolong orang 'alim atau orang yang menuntut ilmu walau dengan hanya memberi minuman air sekali, pahalanya seolah-olah dia membina Ka'abah sebanyak 70 kali.”
Daripada Abdullah bin Abbas r.a berkata telah bersabda Rasulullah s.a.w: "Seorang yang alim itu lebih kuat pengaruhnya atas syaitan daripada seribu abid (yang tidak alim)" H.R Tirmidzi dan Ibnu Majah
Daripada Anas r.a berkata: Bersabda Rasulullah s.a.w: "Barang siapa keluar mencari ilmu maka ia sebenarnya berjihad pada jalan Allah". H.R Tirmidzi
Daripada Sakhbarah r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: "Barang siapa mencari ilmu maka yang demikian itu akan menghapuskan dosa-dosanya yang lalu". H.R Tirmidzi
Dan daripada Ziyad Bin Harits As-Shudai r.a, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: "Barang siapa mencari ilmu maka Allah menjamin untuk mencukupkan rezekinya". H.R Al-Khatib
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik dari pada shalat seribu rakaat.” (HR. Ibn Majah) .
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu.” (HR. Al-Thabrani)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Duduk bersama para Ulama adalah ibadah.” (HR. Al-Dailami)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Apabila kamu melewati taman-taman syurga, minumlah hingga puas.Para sahabat bertanya,”Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman syurga itu?” Nabi SAW menjawab,”majlis-majlis ta’lim.” (HR. Al-Thabrani)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Sedikit ilmu itu lebih baik dari banyak ibadah, cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri.” (Al-Thabraniy)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keredhaan Allah maka ia akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka dia akan takut dari segala sesuatu.” (HR. Al-Dailami)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Maafkanlah dosa orang yang murah hati, kekeliruan seorang ulama dan tindakan seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta’ala membimbing mereka apabila ada yang tergelincir.” (Bukhari)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
"Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)". (HR. Ibnu Majah)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (agama), Allah akan memudahkan baginya jalan menuju syurga.”(Bukhari)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
"Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali" (Shahih Tirmidzi)"
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Qur’an dan yang mengajarkannya" (HR bukhari )
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
"Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang ‘abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang". (HR. Abu Daud )
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
"Siapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Alloh akan memberikannya pemahaman terhadap Agama" (Sahih Ibnu Majah)
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain". (Shahih Muslim)
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Nabi saw bersabda, "Tidak boleh iri hati kecuali pada dua hal, yaitu seorang laki-laki yang diberi harta oleh Allah lalu harta itu dikuasakan penggunaannya dalam kebenaran, dan seorang laki-laki diberi hikmah oleh Allah di mana ia memutuskan perkara dan mengajar dengannya".(Bukhari)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
"Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur’an dan ahlinya, serta penguasa yang adil". (HR. Abu Daud dan Aththusi)
Hadis riwayat Abu Musa ra.: Dari Nabi saw. bahwa baginda bersabda: "Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebahagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang kerananya aku diutus". (Shahih Muslim)
Abu Musa mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Perumpamaan apa yang diutuskan Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gembur yang dapat menerima air (dan dalam riwayat yang mu’allaq disebutkan bahwa di antaranya ada bagian yang dapat menerima air), lalu tumbuhlah rerumputan yang banyak. Daripadanya ada yang keras dapat menahan air dan dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia lalu mereka minum, menyiram, dan bertani. Air hujan itu mengenai kelompok lain yaitu tanah licin, tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan apa yang diutuskan kepadaku bermanfaat baginya. Ia pandai dan mengajar. Juga perumpamaan orang yang tidak menghiraukan hal itu, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah yang saya diutus dengannya.” (Bukhari)
Abu Hurairah r.a. berkata, “Ketika Rasulullah saw. di suatu majlis sedang berbicara dengan suatu kaum, datanglah seorang kampung dan berkata, ‘Bilakakah kiamat itu?’ Rasulullah terus berbicara, lalu sebagian kaum berkata, ‘Beliau mendengar apa yang dikatakan olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya itu.’ Dan sebagian dari mereka berkata, ‘Beliau tidak mendengarnya.’ Sehingga, ketika beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda, ‘Di manakah gerangan orang yang bertanya tentang kiamat?’ Ia berkata, ‘Inilah saya, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘Apabila amanat itu telah disia-siakan, maka nantikanlah kiamat.’ Ia berkata, ‘Bagaimana menyia-nyiakannya?’ Beliau bersabda, ‘Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada selain ahlinya, maka nantikanlah kiamat.”
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Termasuk mengagungkan Allah ialah mengormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al-Qur’an dan ahlinya, serta penguasa yang adil" (Abu Dawud, dan al-Thusiy)
Amaran-amaran kepada penuntut ilmu:
Daripada Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah S.A.W bersabda: "Barang siapa ditanya tentang sesuatu ilmu lalu ia menyembunyikannya maka ia akan dikekang pada hari kiamat nanti dengan dengan kekang daripada api neraka". H.R Abu Daud dan Tirmidzi
Daripada Ibnu Omar r.a Rasulullah S.A.W bersabda: "Barangsiapa menuntut ilmu bukan kerana Allah, atau menghendaki ia dengan ilmunya itu akan yang lain daripada Allah taala maka hendaklah ia mengambil tempatnya di dalam neraka". H.R Ibnu Majah
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hokum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan.” (as-Syihaab)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat.” (al-Baihaqy)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketauhilah bahwa dia adalah pencuri.” (al-Daylami)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (bererti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya)" (al-Daylami)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia diberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan" (Bukhari , Muslim)
Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majlis (pertemuan) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka…neraka." (HR. Al-Tirmidzi dan Ibn Majah)
[...] Hadith-hadith Mengenai Ilmu [...]
ReplyDelete